4 Peretasan Berbahaya yang Buktikan Smartphone Ternyata 'Gampang Dibobol' Senin, 23 September 2019 17:41 Reporter : Indra Cahya

4 Peretasan Berbahaya yang Buktikan Smartphone Ternyata 'Gampang Dibobol'ilustrasi hacker. ©2017 winpoin.com
Merdeka.com - Tahun 2019 adalah tahun di mana hampir setiap minggu ada berita baru soal cara peretasan baru. Hal ini membuat ketakutan kita dalam hal keamanan privasi semakin menggelisahkan.
Hal ini sangat wajar mengingat pengguna perangkat seluler saat ini makin meningkat tajam namun tak terlalu dibarengi dengan perhatian soal keamanan siber. Walhasil, para peretas melakukan berbagai hal mulai dari pelacakan aktivitas, pencurian data, atau bahkan penipuan agar informasi sensitif diungkap.
Berbagai aspek dari smartphone, mulai dari sistem operasi, operator, atau aplikasi spesifik yang diinstal pengguna, semua telah jadi celah untuk peretasan.
Nah, berikut adalah deretan peretasan yang membuktikan bahwa peretasan memang sulit dihindari, sehingga Anda diharap lebih hati-hati. Melansir Business Insider, yuk simak ulasannya!

SimJacker

Dalam peretasan Malware bernama SimJacker, peretas menggunakan cacat yang ada di sebagian besar kartu SIM di smartphone untuk melacak lokasi pengguna. Bahkan dalam berbagai kasus, smartphone bisa sepenuhnya dikendalikan oleh peretas.
Malware ini akhirnya ditemukan oleh perusahaan keamanan siber AdaptiveMobile, di mana akhirnya diketahui pula kalau malware tersebut berisi kode berbahaya yang mampu membajak kartu SIM pengguna. Korban terbesar dari malware ini ada di Timur Tengah dan Juga benua Afrika.

Phising via SMS

Serangan siber kembali menagmbil celah di pesan SMS, di mana peretas menarget Android dengan pesan yang menyuruh pengguna mengubah setelan tertentu, lalu hacker mendapat akses informasi.
Deretan merek smartphone yang rentan dengan serangan ini antara lain perangkat besutan Huawei, Samsung, LG, dan Sony, menurut data dari Checkpoint Research.
Cara kerjanya, peretas mengirim pesan sebagai operator jaringan, lalu memerintahkan untuk mengunduh sebuah software. Tentu jika software ini berhasil diinstal, peretas akan mendapatkan deretan data, akses email, daftar kontak, aktivitas browser, dan lainnya.

Malware Dari Video

Perangkat Android bisa dengan sangat mudah diretas, hanya dengan penggunanya menonton video yang di dalamnya tersemat malware.
Menurut peneliti bernama Marcin Kozlowski, membuktikan teori ini dengan memperlihatkan cara kerja tersebarnya file video dengan kode berbahaya ini. Akhirnya, Google merilis patch untuk kerentanan ini pada Juli lalu.
Mereka yang rentan dengan Malware ini adalah yang hobi mengunduh video ke smartphone mereka dengan aplikasi pihak ketiga.

Malware di Platform iOS

Kekebalan iOS mulai dipertanyakan kala tim keamanan siber dari Google mengungkap pada Agustus lalu bahwa beberapa situs web telah meretas perangkat iPhone selama beberapa tahun.
Meski demikian, jumlah pasti pengguna yang terpengaruh tidak terdeteksi. Malware ini berjalan di latas belakang perangkat, tanpa ada cara untuk mendeteksinya. Google sendiri tidak memberi nama situs web tertentu tersebut yang dapat menginfeksi perangkat pengguna. Akhirnya, Apple menyertakan pembaruan iOS 12.1.4. [idc]
Share:

Recent Posts